Tradisi Sadranan di Lereng Merapi: Warisan Budaya dan Doa Bersama

CURVA ECOLOGY , Selasa, 04 Maret 2025 15:51

Sadranan merupakan tradisi tahunan masyarakat lereng Gunung Merapi yang berpusat pada pembersihan makam leluhur, ziarah kubur, dan kenduri sebagai bentuk penghormatan serta doa bersama. Ribuan warga dari 15 desa di Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, berkumpul dalam acara Grebeg Sadranan yang menjadi pembuka rangkaian kegiatan.

Tradisi ini telah diwariskan sejak abad ke-15, berakar dari ajaran Sunan Kalijaga yang mengadaptasi kebiasaan setempat untuk menyebarkan Islam. Sadranan umumnya dilaksanakan pada bulan Ruwah, menjelang Ramadan, dan menjadi momen penting bagi para perantau untuk pulang ke kampung halaman.

Grebeg Sadranan diawali dengan kirab warga mengenakan pakaian tradisional Jawa, membawa tenongan berisi makanan khas, serta gunungan yang terdiri dari hasil bumi dan jajanan tradisional. Acara inti meliputi pembacaan doa, jadwal Sadranan tiap desa, serta makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Selain memperkuat ikatan sosial, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi dan simbol gotong royong masyarakat. Pemerintah setempat mengapresiasi inisiatif warga dalam menyelenggarakan Grebeg Sadranan secara mandiri, menjadikannya sebagai festival budaya tahunan.

Sumber: Indonesia.go.id

Tradisi Sadranan di Lereng Merapi: Warisan Budaya dan Doa Bersama

Follow our Instagram