Home
News
Our Brands
Curva Agency
Mantaray
Organizinc
About
Contact
Social Media
Menu
Home
Our Brand
Curva Agency
Mantaray
Organizinc
News
About
Contact
Social Media
1
—
3
2
—
3
3
—
3
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tetap Menjadi Pilihan Utama untuk Pembiayaan Usaha Kecil
CURVA ECOLOGY , Kamis, 28 November 2024 14:19
Tantangan ekonomi global pascapandemi semakin kompleks, dengan berbagai potensi risiko seperti meningkatnya tensi geopolitik, ancaman pandemi baru, perubahan iklim, serta dampak disrupsi digital. Dalam konteks ini, proyeksi perbaikan ekonomi global pada 2024 memberikan harapan. Berdasarkan laporan *World Economic Outlook* (IMF, Juli 2023), ekonomi dunia diperkirakan tumbuh sebesar 3,0 persen, sementara kawasan Asia berkembang diproyeksikan mencapai 5,0 persen. Di Indonesia, Presiden Joko Widodo menyampaikan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen pada 2024. Proyeksi tersebut bukan hanya angka semata, melainkan mencerminkan optimisme terhadap kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Terlebih, upaya ini juga bertujuan mendukung visi Indonesia Emas sebagai negara maju. Salah satu pilar utama perekonomian adalah sektor UMKM, yang berkontribusi sekitar 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional dengan lebih dari 67 juta pelaku usaha, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM. Untuk mendukung UMKM, pemerintah terus meningkatkan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan target porsi kredit UMKM mencapai 30 persen pada 2024. Subsidi bunga KUR untuk tahun tersebut dialokasikan sebesar Rp47,78 triliun, naik signifikan dari Rp35 triliun di tahun sebelumnya. Subsidi ini bertujuan menjaga suku bunga KUR tetap rendah, mendukung keberlanjutan usaha UMKM, dan mendorong pertumbuhan. Selain itu, Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi elemen penting penyaluran KUR akan ditingkatkan melalui pembaruan fitur seperti pemutakhiran data dan mekanisme pelaporan bulanan. Pemerintah juga melakukan beberapa perubahan kebijakan, termasuk kepesertaan debitur KUR dalam perlindungan sosial ketenagakerjaan, akses KUR berulang untuk sektor pertanian, serta definisi kredit yang dikecualikan. Kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci dalam akselerasi penyaluran KUR. Hingga November 2023, realisasi KUR mencapai Rp229,95 triliun untuk 4,12 juta debitur, atau 77,42 persen dari target Rp297 triliun pada 2023. Dalam evaluasi tahun tersebut, kualitas penyaluran KUR tetap menjadi fokus, dengan tingkat non-performing loan (NPL) di angka 2,03 persen per Oktober 2023. Sebagai langkah strategis, pemerintah menginisiasi berbagai kebijakan, seperti weekend banking, relaksasi aturan, dan peningkatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA). Melalui sinergi yang lebih kuat, pemerintah optimis UMKM dapat terus berkembang, menopang pertumbuhan ekonomi, dan berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas. Sumber: Indonesia.go.id